Sifat Koligatif Larutan

TUGAS KIMIA:
⤵️
Kelompok III :
➡️Emalisa Marini
➡️Marlina Tora
➡️Regina Lina Diwi
➡️Cleo Patricia Wairei
➡️Febrian Janggo
➡️Elya Rewomi

Kali🤔 ini Kita Akan Membahas tentang Sifat Koligatif Larutan Dan apa saja 4 Macam Sifat Koligatif☝️

Apa Itu Sifat Koligatif Larutan? 🙄
Sifat Koligatif Larutan adalah:
Sifat Larutan Yang bergantung pada jumblah zat terlarutnya. 

Terdapat 4 Macam Sifat Koligatif Yaitu:
1. Kenaikan Titik Didih
2. Penurunan Titik Beku
3. Penurunan Tekanan Uap
4. Tekanan Osmosis

Pada kesempatan ini Kami Akan membahas 4 Macam sifat Koligatif:

A. Kenaikan Titik Didih (🔺Tb) 
Yaitu perbedaan suhu didih Larutan Dan pelarut murninya pada Pbar= 1atm. Atau suhu Dimana seluruh bagian larutan mempunyai kempuan untuk Menjadi uapnya. 
Apakah😮kenaikan titik didih Itu? 
Didalam 2 wadah Yang berbedah terdapat pelarut Murni Dan pelarut campuran. Dimana didalam pelarut murni Hanya terdapat Molekul-molekul Air, molecule Air ini Selaluh berinteraksi Yang di sebut dengan interaksi pelarut-pelarut. Sementara Dalam Larutan terdapat 2 interaksi yaitu interaksi pelarut dengan pelarut Dan interaksi pelarut dengan zat terlarut. 
Interaksi antara pelarut Dan zat pelarut ini mendapatkan suhu Yang Lebih besar untuk memutuskan ikatannya, akibatnya titik didihnya Menjadi Lebih besar sehinga titik didih pelarut murninya Lebih kecil di banding titik didih Larutan. Lalu bagaimana dengan fenomena Yang terjadi pada gorengan yang di goreng menggunakan plastik minyak goreng Dan Yang tidak menggunakan plastik minyak goreng? 
Tahuka kamu☝️ pada Dasarnya Gorengan Yang satu tempat berbedah dengan gorengan Yang ditempat lain. Mengapa demikian? 
Pada gorengan Yang di goreng menggunakan plastik minyak goreng itu mengalami tekanan 1 bar Maka Kita mendapati titik didih Larutan Lebih tinggi pelarut murninya Dan selisihnya itu Kita sebut dengan 🔺Tb atau kenaikan titik didih. Pada minyak bersifat Non-polar kemudian plastik juga relatif non-polar. Maka tentunya Ada komponen Dalam plastik itu Yang terlarut didalam minyak goreng. Sehinga titik didih Larutan Dalam Hal ini minyak goreng Yang di pakai mengoreng gorengan mempunyai titik didih Yang Lebih tinghi Dari minyak goreng Yang murni. Itulah sebabnya Air Yang terdapat di gorengan itu Akan Lebih mudah menguap sehinga Kita dapati bahwa gorengan Yang di goreng Bersama dengan plastik itu Akan Lebih Renyah. 
Maka Kita dapati bahwa, kenaikan titik didih pada Larutan 🔺Tb sebanding dengan penurunan tekanan uap relatif Larutan. 

B. Penurunan Titik Beku
Titik beku adalah suatu besaran Yang menunjukan Waktu terbentuknya kesetimbangan antara cairan Dan padatan atau suatu keadaan Dimana Air Mulai Membeku. Titik beku Larutan tergolong sifat Koligatif Larutan Yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Penambahan zat terlarut Akan menghalagi padatan berubah Menjadi cairan sehinga tekanan uap Larutan Menjadi Lebih Brendan (titik f) bilah di bandingkan dengan titik didih Larutan murninya Oleh Karena itu terjadi penurunan titik (C ken f) penurunan titik terjadi Karena suatu Saat tidak Dapat larut Dalam fase padat pelarut. Perbedaan suhu beku pelarut murni dengan larutannya pada Pbar=1 atm. 

C. Penurunan Tekanan Uap
Yaitu Tekanan uap pelarut murni Lebih tinggi di bandingkan Tekanan uap Larutan. Jadi Air di permukaan dapat Menjadi Vaporisasi menjadi uap Air (H²O (i)) Dan sebaliknya uap Air bisa mengalami kondensasi Menjadi Air kembali (H²O (g). Kemudian Vaporisasi dengan Kondensasi mengalami kesetimbangan Yang disebut kesetimbangan Tekanan uap. Mengapa Demikian? 
Gas Yang terbentuk akibat Vaporisasi menimbulkan Tekanan uap Dan di sebut Tekanan uap atau Air pada permukaan mengalami kesetimbangan dengan uap Air (Vaporisasi mengalami kesetimbangan dengan kondensasi). Terdapat 2 wadah Yang berisih pelarut Garam (NaCl) Dan Gula. 
Garam ketika dilarutkan Dalam Air Akan terdisosiaai menjadi ion-ion nya yaitu 
(Cl- Dan Na+), sedangkan gulah Tetap menjadi Molekul gula ketika di larutkan Dalam Air atau tidak mengalami disosiasi itulah fenomena Yang berhubungan dengan Tekanan uap dengan adanya zat pelarut maka jumblah molekul pelarut Yang melepaskan diri Dari cairanya sebanding dengan fraksi mol pelarut Yang terdapat didalam Larutan.

D. Tekanan Osmosis
Osmosis adalah: Proses perpindahan Larutan Dari Yang memiliki konsentrasi zat terlarut Lebih rendah ke konsentrasi Lebih tinggi melalui membran semipermialbel atau dalam Bahasa simpelnya Dari Yang encer ke Lebih pekat. Tekanan Yang dapat menghentikan proses osmosis ini di sebut dengan tekanan osmotik Larutan di lambangkan dengan (π) berbanding Lurus dengan ketetapan Molar zat Dan ketetapan kesetaraan k. Dengan demikian dapat di tuliskan: π=M. RT. 
Jika 2 Larutan Yang terpisahkan Oleh membran semipermiabel memiliki tekanan osmosis Yang Sama Hal ini di sebut dengan Isotonik. Dan jika 1 Larutan memiliki tekanan osmosis Yang lebih besar Dari Yang lain Larutan ini disebut dalam keadaan Hipertonik. Sebaliknya ketika tekanan osmotik ini lebih kecil Dari Larutan tersebut Larutan ini disebut dalam keadaan Hipotonik. Salah satu aplikasi Penting tekanan osmotik adalah untuk sel Hidup, ketika sel ini di letakan pada Larutan Hipertonik atau lebih pekat cairan Akan keluar Dari sel sehinga sel mengerut keadaan ini di sebut krenasi. Sebaliknya ketika sel ini ditempatkan kedalam Larutan Hipotonik atau lebih encer cairan Dari luar Akan Masuk kedalam sel akibatnya sel dapat peach, jadi jika seseorang membutuhkan penganti cairan tubuh Seperti infus konsentrasi infus Harus Isotonik dengan cairan dalam tubuh untuk mencegah sel krenasi atau peach. 
Jadi proses Osmosis menunjukan Aliran pelarut saja☝️

Sekian Dari Kelompok Kami Semoga bermanfaat😊

Komentar